Jika Anda memiliki sebuah website, maka Anda mengerti akan pentingnya
nama domain untuk online branding. Apakah Anda tahu jika nama domain
tersusun dari beberapa elemen yang berbeda? Pada artikel ini, kami akan
mengulas salah satu dari elemen tersebut dan menjawab pertanyaan tentang
apa itu TLD.
Apa itu TLD?
Perbedaan Jenis Top-level Domain
Apa Tujuan dari Top-level Domain?
Kesimpulan
Apa itu TLD?
Top-level
domain adalah bagian akhir dari nama domain Anda, elemen ini berada
setelah tanda titik atau dot terakhir pada domain. Karena top-level
domain ini berada pada akhir nama domain, ini disebut juga dengan domain
suffix.
Sebelum mengenal TLD lebih lanjut, Anda harus tahu bahwa
nama domain dibagi menjadi tiga level – subdomain yang berada pada
bagian depan atau kiri, second-level domain atau label yang berada di
tengah, dan top-level domain yang terletak pada akhir atau bagian paling
kanan nama domain.
Nama domain yang memiliki second dan top-level domain disebut dengan Fully Qualified Domain Name (FQDN).
Untuk lebih jelasnya, mari ulas lebih dalam lagi contoh dari nama domain sub.example.com.
sub – adalah subdomain
example – adalah mid-level domain
.com – adalah top-level domain
Semua level domain ini dipisahkan dengan titik atau “dot”.
Seperti yang terlihat pada contoh, top-level domainnya adalah .com – yang menunjukkan bahwa situsnya adalah situs komersial.
Mengapa seperti itu?
Aspek nama domain, terutama TLD, diatur oleh The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers atau ICANN.
ICANN
mengawasi semua jenis top-level domain berdasarkan apa yang berhubungan
dengan website tersebut. Sebagaimana top-level domain dari suatu
website harus sesuai dengan tujuan dan isinya, Anda dapat mengetahui
tipe suatu website melalui TLDnya.
Perbedaan Jenis Top-level Domain
ICANN mengelompokkan TLD ke dalam empat kategori berdasarkan tujuan, pemilik dan lokasi geografis website, sebut saja:
1. Generic Top-level Domain: gTLD
gTLD
adalah domain paling umum yang memungkinkan berbagai macam user untuk
menggunakannya. Contoh umum dari tipe top-level domain ini adalah:
.com – untuk situs komersial
.org – untuk organisasi
.net – untuk network (jaringan)
.xyz – untuk umum
.name – untuk individual
.biz – untuk bisnis
.info – untuk platform informasi
Namun, ada gTLD yang hanya boleh digunakan oleh user tertentu: domain ini disebut dengan sponsored top-level domain.
2. Sponsored Top-level Domain: sTLD
sTLD
adalah jenis generic top-level domain yang digunakan oleh organisasi
privat. User yang ingin mendaftarkan situsnya dengan domain ini harus
mengikuti aturan tertentu. Berikut adalah sebagian contoh dari sTLD:
.gov – untuk situs pemerintahan AS
.edu – untuk institusi pendidikan
.int – untuk tujuan yang terkait dengan organisasi perjanjian internasional
.mil – untuk militer AS
.mobi – untuk website produk dan jasa mobile
.jobs – untuk perusahaan atau organisasi hukum
.tel – untuk situs web layanan komunikasi internet
.post – untuk situs layanan pos
.asia – untuk website yang berada di wilayah Asia-Pasifik
3. Country Code Top-level Domain: ccTLD
Country
code TLD mencantumkan kode ISO lokasi atau wilayah pada domainnya. Kode
ISO adalah kode dua huruf yang menandakan nama dari suatu negara atau
wilayah.
Contoh umum dari jenis TLD ini adalah:
.es – Spanyol
.ru – Rusia
.us – Amerika Serikat
.ca – Kanada
.nl – Belanda
.de – Jerman
.fr – Perancis
.in – India
.ch – Switzerland
.jp – Jepang
.cn – Tiongkok
.br – Brazil
.id – Indonesia
4. Infrastructure Top-level Domain
ARPA
adalah satu-satunya infrastructure top-level domain yang ada. ARPA
merupakan singkatan dari Address and Routing Parameter Area. Domain ini
disediakan oleh IANA untuk IETF atau Internet Engineering Task Force.
Maka dari itu, domain ini hanya digunakan untuk mengelola isu teknis
infrastruktur.
Terlepas dari contoh-contoh top-level domain yang
disebutkan di atas, Anda dapat mengakses daftar lengkap TLD pada situs
web IANA (Internet Assigned Numbers Authority).
Apa Tujuan dari Top-level Domain?
Karena
top-level domain dikategorikan berdasarkan apa yang berhubungan dengan
situs tersebut, maka top-level domain dapat digunakan untuk
mengidentifikasi tujuan, pemilik, atau lokasi geografis situs web tanpa
harus melihat konten situs web.
Misalnya, TLD .edu menunjukkan bahwa situs web digunakan untuk tujuan pendidikan atau dimiliki oleh lembaga pendidikan.
Satu
hal yang harus diperhatikan adalah beberapa situs web dapat memiliki
nama yang sama tetapi top-level domainnya berbeda. Jadi, dapat dikatakan
bahwa “contoh.com” tidak sama dengan “contoh.edu“.
Sekarang, Anda dapat membedakan “WordPress.org” dengan “WordPress.com” meskipun mereka memiliki second-level domain yang sama.
Saat
mendaftarkan nama domain, Anda harus memastikan nama mid-level
domainnya tersedia dan pilihlah TLD yang sesuai untuk situs web Anda.
Kesimpulan
Intinya,
top-level domain, atau TLD, adalah akhiran dari nama domain Anda. TLD
dapat mengidentifikasi tujuan situs Anda dan bahkan lokasi geografisnya.
Ada
empat kategori utama TLD yang dikelompokkan oleh ICANN, dan
masing-masing kategori ditentukan oleh tujuan situs web. seperti:
Generic Top-level Domains (gTLD)
Sponsored Top-level Domains (sTLD)
Country Code Top-level Domains (ccTLD)
Infrastructure Top-Level Domain (ARPA)
Sangat
penting bagi Anda untuk mengetahui dan memahami apa itu TLD, sehingga
nantinya Anda dapat memilih domain yang paling tepat untuk situs web
Anda.
Semoga setelah membaca artikel ini Anda dapat lebih berhati-hati dalam memilih nama domain situs Anda – terutama TLD Anda.
0 Comments: